Sabtu, 04 April 2020

Menyambut Bulan suci Ramadhan saat wabahCorona melanda

Bulan puasa adalah bulan yg ditunggu tunggu dan dirindukannnya oleh umat islam sedunia namun Sampai saat ini blom ada tanda tandanya bahwa virus corona mereda bahkan diIndonesia penderita virus corona trus bertambah 

Tentunya umat islam indonesia tahun ini yaitu tahun 1441 H tidak bisa maksimal menjalankan ibadah puasa dan sholat taraweh serta sholat idul fitri khususnya ibadah yg dilakukan dengan cara berjamaah atau berkumpul yaitu seperti biasanya sholat taraweh berjamaah dan sholat iedul fitri.

Dengan demikian ibadah berjamaah tersebut untuk Ramadhan tahun ini kami menghimbau untuk sementara waktu agar beribadah dirumah masing masing, karna faktor kesehatan harus diutamakan baik menyangkut pribadi dan orang banyak sesuai dgn tujuan agama Islam "maqosidusyariah hifzun nafsi" yaitu tujuan hukum islam adalah menjaga diri 

Dan poin poin tersebut diatas inilah masih melanjutkan sikap MUI serta sikap FPI Dan PA 212 terkait dengan sholat jum'at diganti dengan sholat zuhur dirumah masih terealisasi sampai saat ini dan selama wabah virus corona ini belum reda.  Artinya bahwa umat islam harus paham yaitu sholat jumat yg hukumnya wajib saja menjadi tidak wajib bahkan bisa menjadi haram klo sholat jumat tersebut menjadi mudhorot karna justru terjadi penularan yg sangat cepat dan mengenai banyak orang apalagi sholat taraweh yg hukumnya sunah ghoiru muakadah dan sholat Idul fitri yg hukumnya sunah muakad 
Sedaang menjaga diri wajib jadi umat islam harus mendahulukan yg wajib dgn menjaga jiwa dibanding menjalankan yg sunah dan sholat taraweh pun tidak kehilangan karna sholat taraweh bisa dikerjakan dirumah baik sendiri sendiri maupun bisa berjamaah bersama keluarga 
begitupun sholat Idul fitri.  Karna hakikatnya asal muasal sholat taraweh adalah dirumah sebagai mana Rasulullah kerjakan dan masa para sahabat Nabi  yaitu khalifah pertama Sayidina Abu Bakar Sidiq dan sahabat sahabat masa kekhalifaan Sayidina Abu Bakar Sidiq dan rakyatnya adalah tidak pernah mengerjakan sholat taraweh berjamaah baik 11 rokaat atau 23 rakaat atau lebih daripada itu namun sholat taraweh berjamaah baru dikerjakan pada masa khalifah Sayidina Umar bin Khatab dan itu terus berlangsung sampai saat ini.

Dan umat islam tidak perlu khawatir yg biasa mengerjakan sholat taraweh berjamaan di masjid namun tahun ini tidak bisa berjamaah dimasjid maka sholat tarawehnya yg dirumah akan tetap dihitung oleh Allah SWT yg insyaAllah sama pahalanya dengan pahala sholat tarawih berjamaah dimasjid.

Dengan begitu umat islam tahun ini mendapat dua pahala sekaligus yaitu pahala menjaga diri dan orang lain dan yg kedua tetap mendapat pahala sholat taraweh dimasjid karna bulan romadon semua amal ibadah dilipat gandakan pahala atas amal apapun yg dikerjakan.  Karna ibadah dirumah sangat memutus mata rantai penularan virus corona yang sampai saat ini obat untuk pemusnahan virus corona blom didapatkan.

Adapun kegiatan lain dimasjid selama ramadhan seperti sholat lima waktu tetap dikerjakan dengan diwakili oleh pengurus masjid beberapa orang saja sebagai langkah tetap memakmurkan masjid dengan mengumandangkan azan di lima waktu sholat juga menerima para musafir yg ingin sholat dalam jumlah tertentu dengan pembatasan jarak , begitupun masjid harus juga aktif membangunkan sahur , termasuk  itikaf dimasjid disaat sepuluh hari terakhir , tadarus , buka puasa untuk para musafir yg singgah , menerima zakat sampai takbiran harus dilakukan oleh pengurus masjid 

kalaupun mau lebih daripada itu didaerah yg  berzona aman dari virus corona maka warga tersebut bisa dilakukan kegiatan romadon seperti biasanya dengan tetap menjaga jarak aman (Sosial Distancing) dan diberikan kepada yg hadir semprotan antiseptik atau pemakaian hand sanitizer dan ini sampai digelarnya sholat sunah iedul fitri.

Admin